Perempuan Dayak Mali: Melindungi Alam dari Maut
Abstract
This study describes the everyday life of the Dayak Mali and their attempt to build a strong attachment to their natural environment and their aim to preserve it before and after the establishment of palm-oil plantation in West Kalimantan. The strong attachment between Dayak Mali women and their natural environment exemplifies women’s-nature relationships found in many ecofeminism studies; in which women are often assumed as the representation of the nature due to their strong attachment to the nature. This study applied qualitative method. It found that Dayak Mali women’s have built their strong attachment to their natural environment and they also continuously preserve their culture and tradition in protecting their natural environment amid the fast growing of palm-oil and mining plantation industry. However, despite their important role in natural preservation, the Dayak Mali women, continuously marginalized in the government policy due to their poverty and powerlessness,
Keyword: Women, Community, Dayak Mali
Full Text:
PDFReferences
Anonim. Carut Marut Pengelolaan Pertambangan Kalbar Ancaman Kerusakan Hutan. Diakses tanggal 14 Maret 2018 dari: http://borneoclimatechange.org/berita-820-carut-marut-pengelolaan-pertambangan-kalbar-ancaman-kerusakan-hutan.html
Anonim. Feature: Benteng Terakhir Hutan Dayak Tae. Diakses tanggal 16 Maret 2018 dari: https://m.tempo.co/read/news/2016/04/16/058763213/feature-benteng-terakhir-hutan-dayak-tae
Anonim. Pemberian Izin Perkebunan Sawit di Kalbar Meningkat Tajam. Diakses tanggal 17 Maret 2018 online: http://borneoclimatechange.org/berita-875-pemberian-izin-perkebunan-sawit-di-kalbar-meningkat-tajam.html
Anonim. Perkebunan Sawit Bom Waktu Bencana Kalbar. Diakses tanggal 13 Maret 2018, online: http://www.mongabay.co.id/2013/12/27/perkebunan-sawit-bom-waktu-bencana-alam-kalbar/
Asih, K. M. Kapitalisasi Perempuan dan Ekofeminisme. Diakses tanggal 20 Maret 2018 online: http://www.jurnalperempuan.org/blogmuda1/kapitalisasi-perempuan-dan-ekofeminisme
Chandraningrum, D. (2013). Ekofeminisme II, Narasi Iman, Mitos, Air & Tanah. Salatiga: Jalasutra.
Niko [1], N. Mimpi mereka Juga Pantas Untuk Diperhitungkan: Sebuah Kisah Dari Desa Pedalaman di Kalimantan Barat. Jurnal Sastra Aksara. Edisi 7/Oktober 2015. Hal. 20-24.
Niko [2], N. Pengembangan Model Pembelajaran Keaksaraan Fungsional dengan Menggunakan Pendekatan Akret Berbasis Life Skill Pada Perempuan Pedesaan. Jurnal Ilmiah CISOC. Vol. 1, No. 2, Desember 2015. Hal. 19-26.
Riwut, N. (2011). Bawin Dayak: Kedudukan, Fungsi, dan Peran Perempuan Dayak. Yogyakarta: Galang Press.
Saptari, R., & Holzner, B. (2016). Perempuan, Kerja dan Perubahan Sosial. Jakarta: Kalyanamitra.
Seli, S., dkk. (2010). Pandangan dan Sikap Hidup Suku Dayak Bakati yang Tercermin dalam Cerita Rakyat Dayak Bakati. Pontianak: FKIP Universitas Tanjungpura.
Subiyantoro, E. B. Perlawanan Perempuan Sambas. Jurnal Perempuan. No. 57, Januari 2008. Hal. 95-108.
Tong, R. P. (1998). Feminist Thought: Pengantar Paling Komprehensif Kepada Arus Utama Pemikiran Feminis. Yogyakarta: Jalasutra.
Trijono, L. (2007). Pembangunan Sebagai Perdamaian. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Warsilah, H., & Wardiat, D. (2017). Pembangunan Sosial di Wilayah Perbatasan Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
DOI: https://doi.org/10.24198/umbara.v2i2.20447
Refbacks
- There are currently no refbacks.