PELATIHAN KURIKULUM MERDEKA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 KECAMATAN GUGUAK KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
Abstrak
Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Salah satnya ialah dengan mengeluarkan kurikulum yang sesuai dengan perkembangan zaman. Saat ini Indonesia akan menggunakan Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum nasional, namun saat ini penggunaan kurikulum dilaksanakan secara bertahap. Salah satu sekolah yang menggunakan Kurikulum Merdeka ialah SMA N 1 Kecamatan Guguak. Sehingga guru-guru yang akan menggunakan kurikulum ini harus mengikuti pelatihan tentang Kurikulum Merdeka. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pelatihan Kurikulum Merdeka dilaksanakan. Metode yang digunakan ialah metode kualitatif deskripsi dengan menggunakan pedoman wawancara sebagai instrumen pendukung pelatihan. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa pelaksanaan pelatihan tentang Kurikulum Merdeka belum berjalan dengan baik seperti tidak dilibatkannya sasaran pelatihan dalam analisis kebutuhan pelatihan serta perencanaan pelatihan. Sehingga pelatihan yang diberikan masih belum sesuai dengan harapan peserta pelatihan. Selain itu pelatihan juga tidak memiliki evaluasi. Sehingga tidak diketahui ketercapaian tujuan pelatihan ini dilakukan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelatihan tentang Kurikulum Merdeka di SMA N 1 Kecamatan Guguak masih belum baik.
Various efforts have been made by the government to improve the quality of education in Indonesia. One of them is to issue a curriculum that is in accordance with the times. Currently Indonesia will use the Merdeka Curriculum as the national curriculum, but currently the use of the curriculum is implemented gradually. One of the schools that uses the Merdeka Curriculum is SMA N 1 Guguak District. So that teachers who will use this curriculum must attend training of the Independent Curriculum. This study aims to describe how the Independent Curriculum training is carried out. The method used is a qualitative method of description using interview guidelines as a training support instrument. The results of this study show that the implementation of training on the Independent Curriculum has not run well such as the non-involvement of training targets in training needs analysis and training planning. So that the training provided is still not in accordance with the expectations of the trainees. In addition, training also has no evaluation. So it is not known the achievement of the purpose of this training. So it can be concluded that the training of the Independent Curriculum at SMA N 1 Guguak District is still not good.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan. (t.t.). Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran (1 ed.). Pusat Kurikulum dan Pembelajaran.
Hafrienda, R., Candradewini, ; Candradewini, & Munajat, ; M D Enjat. (2023). Efektivitas Program Indonesia Pintar Pada Jenjang Sma Negeri Di Kota Bukittinggi. Jurnal Administrasi Negara, 14(2), 697–706.
Kemendikbud. (2016, September 20). Mendikbud: Pendidikan Faktor Penting dalam Pembangunan Berkelanjutan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J. (2014). Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook (3 ed.). SAGE Publication, Inc.
Noe, R. A., Hollenbeck, J. R., Gerhart, B., & Wright, P. M. (2016). Fundamentals of Human Resource Management (6 ed.). McGraw-Hill Education. http://bit.ly/LS4Apple
Pusat Penilaian Pendidikan BALITBANG KEMENDIKBUD. (2019). Laporan PISA Indonesia Tahun 2018.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (19 ed.). Alfabeta.
DOI: https://doi.org/10.24198/jane.v15i1.48863
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
JANE (Jurnal Administrasi Negara) Terindeks Di :