Rancang Bangun Sistem Buoy Menggunakan Sistem Komunikasi Long Range untuk Pengamatan Wilayah Pesisir

Satria Mitra Utama, Achmad Maulana Rafi, Justinus Ristoadi, Hariyanto

Abstract


Indonesia adalah negara maritim dengan wilayah perairan yang luas. Wilayah perairan yang luas menyebabkan observasi maritim menjadi terhambat. Selama ini aktivitas observasi masih dilakukan dengan bantuan kapal, sehingga membutuhkan biaya yang tinggi dan dan tidak efisian. Padahal parameter kelautan seperti suhu laut bermanfaat bagi kegiatan manusia dibidang keselamatan transportarsi maupun kepentingan ilmiah. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai lembaga pemerintah bertugas melakukan observasi maritime parameter suhu laut. Data suhu laut didapatkan dari citra satelit dan permodelan Ocean Forecasting System (OFS) BMKG dikarenakan keterbatasan alat dan biaya untuk melakukan pengamatan secara langsung. Makalah ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan dengan merancang sistem Buoy yang dapat beroperasi dengan mudah dan efisien. Komponen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa sensor waterproof  DS18B20, mikrokontroler ATmega328P dan sistem komunikasi Long Range (LoRa). Data pengamatan Buoy dikirimkan secara realtime. Sistem komunikasi LoRa menunjukan mampu untuk mengirimkan data hingga jangkauan 2 Km dengan kondisi tanpa ada penghalang. Data pengamatan lalu ditampilkan pada sistem antarmuka

References


T. Kusumastanto, Pemberdayaan Sumberdaya Kelautan, Perikanan dan Perhubungan Laut dalam Abad XXI, Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan,2003, Institut Pertanian Bogor.

EPA, Climate Change Indicators in the United States: Sea Surface, 2016

E. Rudi, Pemutihan Karang di Perairan Laut Natuna Bagian Selatan tahun 2010. Biospecies, Vol. 5 No. 1 (2012).

H.P. Hutagalung, Pengaruh Suhu Terhadap Kehidupan Organisme Laut, Pewarta Oseana, LON-LIPI, Jakarta, 13 (1988) pp.153-163.

E. Mulyana, Hubungan Antara Anomali Suhu Permukaan Laut dengan Curah Hujan di Jawa, Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca, Vol. 1 No 2 (2000) pp.125-132.

J.R. Bidlot, D. J. Holmes, P.A. Wittmann, R. Lalbeharry, H.S. Chen, Intercomparison of the performance of operational ocean wave forecasting systems with Buoy data. Weather and Forecasting, Vol. 17 No. 2 (2002) p. 287-310.

M.A. Baqiya, T. Heriyanto, D. Kurniawan, M. Anwar, Darminto, Jurnal Sains Materi Indonesia, 102 – 105, Oktober 2007.

Resolution DP. 1-Wire Digital Thermometer. Data Sheets. DALLAS-MAXIM.[dostęp 11-07-2006]. Dostępny w Internecie: http://www. maximic. com/quick_view2. cfm/qv_pk/2813. 2008.

N. Sornin,M. Luis, T.Eirich, T. Kramp, O. Hersent, Lorawan specification. LoRa alliance. 2015 Jan.

Oceanor, Seawatch Indonesia, An Introduction System to Sea Monitoring.1996.

D. Hastuti, P. U. Firdianto, Y. H. Pribadi, Penentuan Variabilitas Awan Menggunakan Satelit Himawar-8 di Bandara Tunggulwulung sebagai dampak Fenomena Siklon Tropis Cempaka, Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika Vol. 02 No. 02 (2018) p. 49-58.

S. Sitorus. N. Permana, A. P. Prasetyo, H. A. Larasati, Pemantauan Suhu Permukaan Laut Mengunakan Buoy Telemetri, Proseding Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya 2016, FINS-05-p107-114.

M. Iqbal, I. Jaya, M Purba, Rancang bangun dan uji kinerja drifter Buoy. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan, Vol. 2 No. 1 (2017) p.57-70.

C. A. Trasviña-Moreno, R. Blasco, A. Marco, R. Casas, A. Trasviña-Castro, Unmanned aerial vehicle based wireless sensor network for marine-coastal environment monitoring. SensorsVol. 17 No. 3 (2017) p.460.

World Meteorolgical Organization (WMO),Guide to Meteorological Instruments and Methods of Observation, Update in 2017, WMO no.08. Secretariat of the World Meteorological Organisation, Geneva, 2014




DOI: https://doi.org/10.24198/jiif.v3i1.20623

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Journal Indexed By:
Visit Statistics: