PENGARUH BAWANG PUTIH DALAM PAKAN IKAN TERHADAP GEJALA KLINIS IKAN CUPANG (Betta imbelis)
Abstract
Ikan cupang (Betta imbelis), salah satu spesies ikan hias air tawar yang mendapatkan popularitas yang signifikan di kalangan pecinta akuarium. Pemeliharaan ikan cupang tidak hanya berkutat pada estetika, tetapi juga mencakup aspek kesehatan yang sangat penting untuk memastikan keberlanjutan hidup dan kualitas hidupnya. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui pengaruh bawang putih terhadap sistem imun ikan cupang, untuk mengetahui pengaruh pemberian bawang putih terhadap penyembuhan gejala klinis pada dan ikan cupang, untuk mrngetahui tingkat kekeruhan air terhadap sistem imun ikan cupang dan ntuk mengetahui pengaruh perbedaan dosis ekstrak bawang putih yang tepat untuk ditambahkan pada masing-masing ikan cupang terhadap laju pertumbuhan ikan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 kali ulangan. Parameter yang diamati yaitu peningkatan respon imun non spesifik meliputi kelincahan pergerakan ikan dan penyembuhan gejala klinis pada ikan cupang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada percobaan pengaruh bawang putih dalam pakan ikan terhadap gejala klinis ikan cupang (Betta imbelis) membuktikan bahwa penambahan ekstrak bawang putih pada pakan ikan mampu meningkatkan kondisi kesehatan ikan sehingga mampu mempengaruhi pertumbuhan ikan dengan cepat dan dosis perlakuan C mampu mempercepat gejala klinis yang ada pada ikan cupang. Selain itu, tingkat kekeruhan air tinggi dan menyebabkan stres pada ikan, ini dapat berdampak negatif pada kesehatan dan sistem kekebalan ikan cupang dan penambahan ekstrak bawang putih pada pakan buatan dengan dosis 1 ml memberikan hasil yang maksimal dibuktikan dengan ikan yang mengalami pertumbuhan yang cepat dan mampu mengobati gejala klinis yang terdapat pada ikan cupang (Betta imbelis).
Full Text:
PDFReferences
Aisyah, S.I. 2006. Induksi mutagen fisik pada anyelir (Dianthus caryopphyllus Linn.) dan pengujian stabilitas mutannya yang diperbanyak secara vegetatif (Disertasi), Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Boertjes, C., and A. M. V. Harten. 1989. Mutations in vegetatively propagated crops, USA: Timber Press.
Dianti, L. 2013. Ketahanan Nonspesifik ikan Mas (Cyprinus carpio) yang Direndam Ekstrak Daun Jeruju (Acanthus ilicifolius) terhadap Infeksi Bakteri Aeromonas hydrophilla. [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Semarang, 65 hlm.
Delagne, A., A.F. Prouvost, V. Cogez, J.P. Bohin, J.M Lacroix, and N.H. Cotte-Pattat. 2007. Characterization of the Erwinia chrysanthemi gen locus, involved in galactan catabolism, Journal of Bacteriology, 189(19): 7053-7061.
Gamborg, O.L., and J.P. Syluk. 1981. Nutrition, media, and characteristic of plant cell and tissue cultures. In: T.A. Torpe (ed). plant tissue culture: methods and aplication in agriculture, USA: Academic. Press.
Klomp, H., and P. Gruys. 1965. The analysis of factors affecting reproduction and mortality in a natural population of the pine looper (Bupalus piniarius L.), Proc. Int. Congr. Ent. 12 London, pp. 369372.
Kurniawan, D. 2010. Efektifitas Campuran Tepung Meniran Phyllanthus niruri Dan Bawang Putih Allium sativum Dalam Pakan Untuk Pencegahan Infeksi Bakteri Aeromonas hydrophilla Pada Ikan Lele Dumbo Clarias sp. [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Bogor, 49 hlm.
Lukistyowati, I. dan Kurniasih. 2011. Kelangsungan Hidup Ikan Mas (Cyprinus carpio L) Yang Diberi Pakan Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) Dan Diinfeksi Aeromonas hydrophilla. Jurnal Perikanan dan Kelautan 16 (1) : 144 ± 160.
Moser, B., M. Schultz and K.E. Hindenlang. 2006. Importance of alternative food resources for browsing by roe deer on deciduous trees: the role of food availability and species quality. Forest Ecology and Management (226): 248–255. Available from: http://www.sceincedirect.com
Normalina, I. 2007. Pemanfaatan Ekstrak Bawang Putih Allim sativum Untuk Pencegahan Dan Pengobatan Pada Ikan Patin Pangasionodon hypophthalmus Yang Diinfeksi Aeromonas hydrophilla. [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Bogor, 58 hlm
Ndong, D. and J. Fall. 2011. The Effect of Garlic (Allium sativum) on Growth and Immune Responses of Hybrid Tilapia (Oreochromis niloticus x Oreochromis aureus). Journal of Clinical Immunology and Immunopathology Research, 3(1): 1±9.
Savitri, A. (2016). Tanaman Ajaib! Basi Penyakit dengan TOGA (Tanaman Obat Keluarga). Bibit Publisher.
Sari, M., & Aditya, R. (2018). Pengenalan Ikan Cupang (Betta Fish) Menggunakan Augmented Reality. Jurnal Teknologi Informasi Universitas Lambung Mangkurat (JTIULM), 3(1), 26-34.
Sumantera, I.W. 1995. Etnobotani subak di Bali, Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Etnobotani II, Puslitbang Biologi LIPI, Fak.Biologi UGM dan Ikatan Pustakawan Indonesia, Yogyakarta 2425 Januari 1995, hal. 227-237.
Wahjuningrum, D., E.H. Solikhah, T. Budiardi, dan M. Setiawati. 2010. Pengendalian Infeksi Aeromonas hydrophilla pada Ikan Lele Dumbo (Clarias sp.) Dengan Campuran meniran (Phyllanthus niruri) dan Bawang Putih (Allium sativum) Dalam Pakan. Jurnal Akuakultur Indonesia 9(2), 93 ± 103.
Yuhana, M., I. Normalina dan Sukenda. 2008. Pemanfaatan Ekstrak Bawang Putih Allium sativum Untuk Pencegahan dan Pengobatan pada Ikan Patin Pangasio nodon hypophthalmus yang Diinfeksi Aeromonas hydrophilla. Departemen Budidaya Perairan, Institus Pertanian Bogor, Jurnal Akuakultur Indonesia, 7(1): 95 ± 107.
DOI: https://doi.org/10.24198/jsdh.v4i2.52198
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Rita Rahayu

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.