Analisis Kriteria dan Bobot untuk Penentuan Lokasi Jalan Pertanian di Provinsi Jambi
Abstract
Jalan pertanian sangat dibutuhkan untuk lalu lintas pengangkutan sarana produksi pertanian dan hasil panen. Namun, proses seleksi lokasi untuk pembangunan jalan tersebut dilakukan secara subjektif, tanpa kriteria yang baku dan kerap dilatari kepentingan politis. Penelitian ini bertujuan menggali kondisi eksisting pembangunan jalan pertanian di Provinsi Jambi, termasuk gambaran partisipasi masyarakat untuk merawat jalan tersebut, serta menyusun kriteria dan bobotnya masing-masing untuk penentuan lokasi pembangunan jalan pertanian. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, serta studi pakar. Data-data ini kemudian dianalisis menggunakan Simple Multi Attribute Rating Technique (SMART). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat delapan masalah utama terkait jalan pertanian di Provinsi Jambi yaitu konstruksi model, perawatan, pemanfaatan, konektivitas, pendanaan, alih fungsi lahan pertanian, daya tahan, dan pola pengerjaan jalan pertanian. Terdapat 4 kriteria yang dikembangkan sebagai pertimbangan dalam menentukan lokasi jalan pertanian dengan bobot masing-masing sebagai berikut: lokasi (0,23), kelembagaan/kelompok tani (0,36), kualifikasi kebun/sawah (0,24) dan sharing perawatan jalan pertanian (0,17).
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Aggarwal S. (2018). Do Rural Roads Create Pathways Out of Poverty? Evidence from India. Journal of Development Economics, 133 (2018), 375-395.
Artawan IMJ, dan IN Sunarta. (2016). Strategi krama subak dalam menanggulangi alih fungsi lahan pertanian akibat pariwisata (studi kasus subak umadesa Desa Lodtunduh, Ubud). Jurnal Destinasi Pariwisata, 4, 134-138.
Dercon S. (2005). Risk, Poverty and Vulnerability in Africa. Journal of African Economies, 14 (4), 483-488.
Eriyatno. (2012). Ilmu Sistem. Meningkatkan Mutu dan Efektivitas Manajemen. Surabaya: Guna Widya.
Fatchiya A. (2010). Pola pengembangan kapasitas pembudidaya ikan kolam air tawar di Provinsi Jawa Barat. Disertasi, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Gusnawaty N. (2013). Analisis dampak ekonomi infrastruktur jalan terhadap sektor perkebunan di Provinsi Lampung. Tesis, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Hardaningrum F. (2015). Pengembangan jalan produksi perikanan di Kabupaten Sidoarjo. e-Jurnal Spirit Pro Patria, 1 (1), 9-18. doi: E-ISSN 2443-1531
Mutmainah R, dan Sumardjo. (2014). Peran kepemimpinan kelompok tani dan efektivitas pemberdayaan petani. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, Desember 2014, 213-232.
Novianti D, IF Astuti, dan DM Khairina. (2016). Sistem Pendukung Keputusan Berbasis Web Untuk Pemilihan Café Menggunakan Metode Smart (Simple Multi-Attribute Rating Technique) (Studi Kasus Kota Samarinda). Paper dipresentasikan pada Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia.
Patarasuk R. (2013). Road network connectivity and land-cover dynamics in Lop Buri province, Thailand. Journal of Transport Geography, 28 (2013), 111–123.
Posumah F. (2015). Pengaruh Pembangunan Infrastruktur Terhadap Investasi Di Kabupaten Minahasa Tenggara. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 15 (02), 1-13.
Siregar H, dan H Hasanah. (2011). Infrastruktur Sebagai Pilar Pembangunan Pertanian Yang Efisien. Agrimedia, 16, 4-10.
Tarigan SD, dan R Syumanjaya. (2013). Analisis Pengaruh Kualitas Infrastruktur Jalan Terhadap Harga-Harga Hasil Pertanian Di Kecamatan Dolok Silau. Jurnal Ekonomi dan Keuangan, 1 (6), 70-83.
Zakaria AK. (2010). Program Pengembangan Agribisnis Kedelai Dalam Peningkatan Produksi dan Pendapatan Petani. Jurnal Litbang Pertanian, 29 (4), 147-153.
Zhang X, G Wan, dan X Wang. (2017). Road infrastructure and the share of labor income: Evidence from China’s manufacturing sector. Economic Systems, 41 (2018), 513-523.
DOI: https://doi.org/10.24198/jt.vol13n1.3
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed by:

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License (CC BY-SA 4.0)