KAJIAN KUALITAS AIR DI DAERAH ALIRAN SUNGAI CITARUM HULU DENGAN PENDEKATAN ANALISIS ISOTOP

Ari Sufyandi

Abstract


Keberadaan sungai Citarum dan anak sungainya di wilayah hulu sangat penting bagi kehidupan dan  penghidupan penduduk yang berada disekitar cekunganBandung. Akan tetapi dengan perkembangan industri yang sangat pesat dan pertanian yang sangat intensif  di wilayah tersebut, kondisi sumber air Citarum dan anak sungainya telah mengalami degradasi baik kualitas maupun kuantitas. Menyadari akan keadaan tersebut di atas, diperlukan upaya pengelolaan DAS Citarum Hulu dengan baik.

Hasil penelitian ini merupakan identifikasi masalah yang berkaitan dengan kualitas air sungai Citarum, sebagai salah satu komponen untuk yang dapat dijadikan dasar untuk pengelolaan DAS Citarum. Pada penelitian tersebut, kualitas air dianalisis dengan menggunakan pendekatan analisis Isotop. Pada pendekatan tersebut nisbah isotop hidrogen dan oksigen, dan belerang (sulfur) di dalam air digunakan sebagai unsur penilai untuk menelusuri aliran material di alam/lingkungan. Bila isotop suatu unsur tertentu stabil akan mengidentifikasikan siklus geokimia suatu senyawa dan memungkinkan untuk mengetahui sumber polutan. Lebih lanjut, komposisi isotop senyawa air akan bermanfaat sebagai alat untuk menelusuri pergerakan air pada suatu ekosistem, dan dengan isotop belerang dapat mengindikasikan polutan yang dilepaskan dari bahan bakar fosil dan berbagai produknya. Sehingga dengan pendekatan analisis tersebut secara keseluruhan dapat mengidentifikasikan pengaruh penggunaan lahan pada wilayah penelitian terhadap kualitas air di sungai Citarum.

Hasil penilaian kualitas air berdasarkan isotop sulfur (belerang) menunjukan bahwa terdapat tiga sumber utama  polutan di setiap tata guna lahan yang berbeda menurut ketinggian tempat, yaitu :

  1. pupuk yang berasal dari kebun sayur pada zona ketinggian >1000 m dpl
  2. pupuk  yang berasal dari sawah pada zona ketinggian <1000 m dpl
  3. limbah industri yang berasal dari dataranBandung 

Sebaran polutan yang berasal dari pupuk (kebun sayur & sawah) hampir menjangkau sebagian besar wilayah cekunganBandung, sedangkan sebaran polutan dari limbah industri hanya bersifat lokal, akan tetapi memberikan dampak yang sangat luas. Berdasarkan data isotop sulfur, air limbah domestik yang berasal darikotaBandungtidak berpengaruh nyata terhadap kualitas air sungai Citarum. Berdasarkan hasil analisis tersebut,  untuk tujuan pengelolaan sumber air di sungai Citarum agar sumber airnya dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan diperlukan penanganan segera pada air limbah yang berasal dari limbah industri dan pengurangan penggunakan pupuk anorganik di lahan sawah dan kebun sayuran.

 

Kata kunci: Isotop, Polutan


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexed by:

  

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License (CC BY-SA 4.0)