Identifikasi Kadar Vitamin C Ekstrak Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) Hasil Ekstraksi Berbantu Gelombang Mikro

S. Rosalinda, Ise Wafiq Azizah, Sarifah Nurjanah

Abstract


Bunga rosela (Hibiscus sabdariffa L.) merupakan salah satu tanaman yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, diantaranya memiliki kandungan vitamin C yang cukup tinggi. Vitamin C dibutuhkan oleh manusia untuk menjaga metabolisme tubuh. Vitamin C memiliki sifat mudah teroksidasi oleh udara, panas dan cahaya sehingga diperlukan metode ekstraksi yang tepat untuk memperoleh vitamin C dari ekstrak. Ekstraksi berbantu gelombang mikro merupakan metode ekstraksi modern yang dipilih karena sesuai untuk ekstraksi senyawa termolabil, dapat mempersingkat waktu ekstraksi dan meningkatkan hasil ekstraksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh level daya, volume dan waktu ekstraksi terhadap kandungan vitamin C ekstrak rosela. Metode penelitian yang dilakukan adalah eksperimental laboratorium dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa level daya, volume pelarut dan waktu ekstraksi berpengaruh terhadap kadar vitamin C ekstrak rosela. Vitamin C tertinggi diperoleh pada perlakuan level daya 50%, volume pelarut 300 mL dan waktu ekstraksi 3 menit yaitu sebesar 21,527 mg/100g.


Keywords


Rosela; ekstrak; vitamin c; gelombang mikro.

References


Ajayi, O. A., & Oyerinde, M. O. (2020). Evaluation of Nutritional Composition of Roselle (Hibiscus sabdariffa) Herbal Tea Infused with Ginger (Zingiber officinale) and Lemon (Citrus limon) Peel. Australian Journal of Science and Technology, 4(1), 215–221.

Aulia, L. P., & Widjanarko, S. B. (2018). Optimasi Proses Ekstraksi Daun Sirsak (Annona muricata L.) Metode MAE (Microwave Assisted Extraction) dengan Respon Aktivitas Antioksidan dan Total Fenol. Jurnal Agroindustri Halal, 4(1), 79–87.

Belwal, T., Ezzat, S. M., Rastrelli, L., Bhatt, I. D., Daglia, M., Baldi, A., Prasad, H., Erdogan, I., & Kumar, J. (2018). A Critical Analysis of Extraction Techniques Used for Botanicals : Trends , Priorities , Industrial Uses and Optimization Strategies. Trends in Analytical Chemistry, 100, 82–102. https://doi.org/10.1016/j.trac.2017.12.018

Bintari, Y. R., & Elyani, H. (2017). Ekstraksi Senyawa Bioaktif dari Cladophora sp . dengan Metode Solvent Free Microwave Assisted Extraction ( SFMAE ). Journal of Islamic Medicine Research, 1(1), 1–11.

BPOM. (2014). Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2014 Tentang Persyaratan Mutu Obat Tradisional.

Deo, S., Janghel, A., Raut, P., Bhosle, D., Verma, C., Kumar, S. S., Agrawal, M., Amit, N., Sharma, M., Giri, T., Tripathi, D. K., Ajazuddin, & Alexander, A. (2015). Emerging Microwave Assisted Extraction (MAE) Techniques As an Innovative Green Technologies for The Effective Extraction of The Active Phytopharmaceuticals. Research Journal of Pharmacy and Technology, 8(5), 655–666. https://doi.org/10.5958/0974-360X.2015.00104.3

Hasanah, U. (2018). Penentuan Kadar Vitamin C pada Mangga Kweni dengan Menggunakan Metode Iodometri. Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera, 16(1), 90–96.

Maksum, A., & Purbowati, I. S. M. (2017). Optimasi Ekstraksi Senyawa Fenolik dari Kelopak Bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa) Berbantu Gelombang Mikro. Agrin, 21(2), 91–104.

Mukaromah, U., Susetyorini, S. H., & Aminah, S. (2010). Kadar Vitamin C, Mutu Fisik, pH dan Mutu Organoleptik Sirup Rosella (Hibiscus sabdariffa L) Berdasarkan Cara Ekstraksi. Jurnal Pangan Dan Gizi, 1(1), 43–51.

Nadyasari, P. A., Puspawati, G. A. K. D., & Yusasrini, N. L. (2022). Pengaruh Waktu dan Daya Microwave pada Metode Microwave Assisted Extraction ( MAE ) Terhadap Aktivitas Antioksidan dan Pigmen Ekstrak Daun Ubi kayu (Manihot Utilissima Pohl.). Jurnal Ilmu Dan Teknologi Pangan, 11(1), 134–146.

Purbowati, I. S. M., & Maksum, A. (2019). The Antioxidant Activity of Roselle (Hibiscus sabdariffa Linn.) Phenolic Compounds in Different Variations Microwave-Assisted Extraction Time and Power. IOP Conference Series Earth and Environmental Science, 406. https://doi.org/10.1088/1755-1315/406/1/012005

Setiawan, M., Mursiti, S., & Kusumo, E. (2016). Isolasi dan Uji Daya Antimikroba Ekstrak Kulit Nanas (Ananas comosus L. Merr). Jurnal MIPA, 39(2), 128–134.

Sudjarwo. (2017). Optimization and Validation of Visible-Spectrophotometry Method for Determination Ascorbic Acid in Jeruk Bali (Citrus Maxima) Fruit from Indonesia. International Journal of Pharmaceutical Quality Assurance, 8(2), 44–48. https://doi.org/10.25258/ijpqa.v8i2.8501

Syafutri, M. I., Pratama, F., & Yanda, G. P. (2019). Sifat Fisikokimia Zat Pewarna dari Bunga Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) yang Diekstrak dengan Metode Microwave Asissted Extraction (MAE). Jurnal Lahan Suboptimal, 8(1), 94–106. https://doi.org/10.33230/jlso.8.1.2019.417

Wijaya, H., Novitasari, & Jubaidah, S. (2018). Perbandingan Metode Ekstraksi terhadap Rendemen Ekstrak Daun Rambai Laut (Sonneratia caseolaris L. Engl). Jurnal Ilmiah Manuntung, 4(1), 79–83.

Winarti, S., & Firdaus, A. (2010). Stabilitas Warna Merah Ekstrak Bunga Rosela untuk Pewarna Makanan dan Minuman. Jurnal Teknologi Pertanian, 11(2), 87–93.

Wuryantoro, H., & Susanto, W. H. (2014). Penyusunan Standard Operating Procedures Industri Rumah Tangga Pangan Pemanis Alami Instan Sari Stevia (Stevia rebaudiana). Jurnal Pangan Dan Agroindustri, 2(3), 76–87.

Yudharini, G. A., Suryawan, A. A. P. ., & Wartini, N. M. (2016). Pengaruh Perbandingan Bahan dengan Pelarut dan Lama Ekstraksi terhadap Rendemen dan Karakteristik Ekstrak Pewarna dari Buah Pandan (Pandanus tectorius). Jurnal Rekayasa Dan Manajemen Agroindustri, 4(3), 36–46.




DOI: https://doi.org/10.24198/jt.vol17n3.2

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexed by:

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License (CC BY-SA 4.0)