KARAKTERISASI BAHAN BAKU PEMBUATAN FOOD BAR BERBASIS PISANG NANGKA UNTUK PANGAN DARURAT
Abstract
Berbagai bahan baku lokal dapat dibuat menjadi pangan untuk kondisi darurat (food bar), namun bahan baku tersebut perlu dikarakterisasi lebih dahulu. Dalam penelitian ini digunakan bahan baku pisang nangka murni, tepung pisang nangka, tepung kedelai dan tepung ubi jalar. Tepung pisang nangka dihasilkan melalui tahapan pengupasan, pengirisan, perendaman dalam larutan Na-bisulfit, pengukusan, pengeringan, penepungan, dan pengayakan. Tepung kedelai dihasilkan melalui tahapan perendaman, pengupasan kulit, pengukusan, pengeringan, penepungan dan pengayakan. Metode karakterisasi bahan baku yang dilakukan adalah: kadar lemak, kadar protein, dan kadar karbohidrat. Hasil karakterisasi untuk ke-empat bahan baku tersebut untuk kadar lemak adalah 0.39; 1.53, 15.12 dan 0.48 persen., untuk kadar protein 1,57; 4,085; 39,705; dan 0,34 persen, dan untuk kadar karbohidrat 36,14; 40,00, 36,94; and 68,44 persen. Untuk memenuhi kebutuhan energi 2100 kkal perhari, maka susunan formulasi pangan darurat yang dibuat berdasarkan karakterisasi di atas adalah 38.88 persen pisang nangka murni, 28.32 persen tepung pisang nangka, 7.6 persen tepung kedelai, dan 1.00 persen tepung ubi jalar..
Kata kunci: karakterisasi, bahan baku, pangan darurat
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed by:

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License (CC BY-SA 4.0)